Rabu, 09 April 2008

WEB 2.0


Jadi, apa sih Web 2.0? Secara teknologi dia bukan barang baru. Mulai diperkenalkan pada 2004 lalu, Web 2.0, secara konten dia merupakan situs interaktif di mana isi lebih dominan ditentukan oleh user, atau pengunjung.

Majalah Information Week memberi definisi yang mengena. Web 2.0 is all the Web sites out there that get their value from the actions of user.
Aksi user yang seperti apa?
Ini contohnya:
- Wikipedia, ensiklopedia yang ditulis dan diedit oleh user.
- Technocrati, mesin pencari blog yang merangking blog berdasarkan seberapa banyak link sebuah blog ke blog lain.
- Flickr, situs di mana user bisa mengirim dan membagi gambar.

Atau dengan pengertian yang lebih sederhana bagi masyarakat umum, bisa jadi penjelasan di atas terlalu rumit. Maka Ouriel mendefinisikannya, "Web2.0 = Web1.0 + Web1.0." Jika Web1.0 adalah mengenai diri kita sendiri, maka Web2.0 adalah mengenai saling interaksi antara diri kita sendiri dan orang lain.

Dan dengan tumbuhnya Web 2.0 itu sudah sepantasnyalah sebagai dotcom, ia tak cuma menjadi alat untuk bahan menggoreng saham, tetapi lebih luas lagi dia dipastikan menjadi dunia baru, yang dijabarkan oleh Thomas Friedman di dalam bukunya The World is Flat itu, memberikan harapan baru generasi baru. Dunia baru yang lebih memberikan harapan. Apalagi di tengah dunia land base Indonesia kini yang memang tidak berpihak kepada pengembangan wirausahawan anak negerinya sendiri.


Perkembangan Web 2.0

Inovasi dalam dunia web semakin hari kian mengalami perkembangan yang berarti, ini dibuktikan dengan adanya Teknologi Web 2.0 yang dikembangkan sekitar tahun 2004. Walaupun sudah termasuk lama kedengarannya oleh para praktisi web, namun sebagian besar mereka masih bertanya-tanya tentang fungsi dan kegunaannya. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan tentunya AJAX.

Pebisnis internet pasti paham bahwa 2001 adalah tahun kelam dotcom. Saat itu memang sebagian besar dotcom yang menghiasi pentas bisnis tiga tahun sebelumnya dan menjadi primadona investasi dunia, tiba-tiba rontok, bertumbangan dan mati. Dotcom boom berubah menjadi Dotcom crash atau dotcom doom. Banyak yang menangis, terutama para investor.

Namun, di balik kehancuran itu O Reilly dan MediaLive International melihat bahwa masih ada dotcom yang lolos dari jebakan maut. Setelah dianalisa, dotcom tersebut memiliki ciri yang sama. Dan ciri-ciri itu tidak dimiliki oleh para almarhum dotcomers. Apakah kehancuran dotcomers lama dan lahirnya jenis dotcomers baru menandai lahirnya generasi baru web? Begitulah pertanyaan Dale Doughterty. Mungkin pionir web dan VP O Reilly ini terinspirasi oleh proses seleksi alam Charles Darwin: begitu ada generasi yang punah, akan muncul generasi baru yang lebih tangguh.

Untuk mempermudah kategorisasi, Doughterty menyebut generasi baru itu Web 2.0.
Inilah contoh-contoh lompatan generasi Web 1.0 ke 2.0.
Web 1.0 —> Wev 2.0
Personal website —> Blogging
Britanica Online —> Wikipedia
Page views —> Cost per click
Publishing —> Partisipasi
Direktori (taxonomy) —> tagging (folksonomi)
Stickiness —> sindikasi
Screen tapping —> web service

Lahir tiga tahun lalu dari hasil imbal wacana antara O Reilly dan MediaLive International, Web 2.0 makin hari makin bergulir. Hanya dalam satu setengah tahun, lebih dari 9,5 juta halaman web dicatat Google mengandung nama ini. Meski diterima banyak kalangan, tak sedikit yang mencibir bahwa istilah ini cuma kerjaan orang tehnikal yang lagi gandrung-gandrungnya dengan teknologi sehingga melahirkan kategorisasi yang bodoh dan tidak dipahami publik. Perdebatan akan masih terus berlanjut.

Karakteristik Web 2.0

Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain CSS, JavaScript, dan XML.

Salah satu karakteristiknya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk diremix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana.

Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.

Keuntungan perusahaan dalam pemanfaatan web 2.0 untuk mendukung strategi bisnis Pengembangan Web 2.0 yang memungkinkan proses penyampaian data dua arah dan partisipasi pengunjung telah banyak memberikan kontribusi bagi pengembangan bisnis perusahaan-perusahaan.

Mulai dari masalah promo, penjualan hingga masalah pelaporan data, kini dapat dilakukan secara real time dan efesien melalui website.

Beberapa keuntungan bagi perusahaan dalam pemanfaatan web 2.0:
Perubahan arus informasi. Jika dahulu arus penyampaian informasi perusahaan melalui website bersifat satu arah dan sangat terbatas, maka dalam era pengembangan Web 2.0 saat ini arus informasi berlangsung dalam dua arah, timbal balik.

Perusahaan tidak hanya dapat memberikan informasi kepada pembaca, namun pembaca juga dapat memberikan masukkan kepada perusahaan, baik itu melalui forum, melalui email pengaduan, blog, jajak pendapat dan lain sebagainya. Arus timbal balik ini merupakan suatu kelebihan pengembangan website di era web 2.0, dibandingkan dengan era pengembangan website sebelumnya, di mana informasi hanya dilakukan satu arah saja.

Nilai partisipasi.

Partisipasi merupakan suatu ciri dari pengembangan web 2.0. Interaktifitas dalam suatu website perusahaan menjadi satu keharusan saat ini. Bagaimana suatu website dapat dengan mudah mengajak pengunjungnya untuk berinteraksi dan berpartisipasi melalui berbagai macam fitur yang disediakannya, merupakan suatu nilai penting dalam pembuatan sebuah website perusahaan.

Website diharapkan dapat menciptakan suatu bentuk partisipasi wujud loyalitas pengunjung terhadap website tersebut. Loyalitas dan partisipasi pengunjung dalam sebuah website merupakan satu nilai marketing yang handal bagi sebuah perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan, untuk mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut mempunyai nilai jual di dunia maya.
Potential Customer.

Melalui website perusahaan, terutama bagi perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa, Potential Customer merupakan sasaran utama dalam pengembangan web site perusahaan. Website seharusnya dikembangkan dengan sedemikian rupa agar dapat mengakomodasi dan menjaring kepentingan para pelanggan potensial ini.

Yang dimaksud dengan pelanggan potensial di sini mempunyai artian yang sangat luas, mulai dari masyarakat umum yang dapat dijaring agar tertarik dan memakai produk perusahaan yang bersangkutan, hingga para pelanggan yang telah setia memakai produk perusahaan tersebut dan secara aktif berpartisipasi dalam pengembangan produk, baik dengan cara memberikan masukkan kepada perusahaan dengan berbagai cara, hingga mereka yang dengan setia mengikuti info pengembangan produk dan seluk beluknya.

Perluasan bidang informasi yang dapat disampaikan melalui website.
Jika dahulu website hanya dikenal sebagai media promosi yang hanya menyediakan informasi perusahaan dalam batas kaitannya dengan promosi saja, maka kini bidang informasi yang dapat digitalisasi oleh suatu perusahaan juga meluas. Website dapat dipergunakan sebagai sarana pengganti untuk pengembangan sistem informasi management sebuah perusahaan, terutama bagi perusahaan-perusahaan besar.

Kini telah banyak kita jumpai perusahaan-perusahaan multinasional maupun internasional yang mengembangkan sistem informasi management-nya dalam kerangka under web. Hal ini disebabkan oleh efektifitas dan kualitas pelayanan dari sebuah sistem informasi under web dibandingkan dengan cara konvensional.

Terutama dalam hal cakupan jangkauan operasional, sistem informasi under web ini sangat membantu mengatasi berbagai masalah yang ada. Dengan pengembangan sistem informasi under web, proses pelaporan dan operasional perusahaan di berbagai cabang yang ada, bahkan diseluruh penjuru dunia sekalipun, dapat dipantau dengan mudah oleh pusat secara real time.

Begitu pula proses pelaporan dari cabang ke pusat, dapat berlangsung dengan lebih cepat dan continue.(Pitra)


Tidak ada komentar: